,

UMKM Harus Tahu: Jangan Asal Pakai Influencer Marketing!

Cara Membuat NIB Online di OSS

Jakarta, Senin 26 Mei 2025 – Hive Five Literasi Bisnis | Influencer marketing sedang jadi tren besar, termasuk di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tapi tahukah kamu? Tidak semua kampanye dengan influencer itu efektif. Banyak UMKM justru merugi karena salah strategi. Yuk, kita kupas apa yang perlu dipahami UMKM sebelum memutuskan menggunakan jasa influencer.

Fenomena Influencer: Menguntungkan atau Membakar Uang?

Di era digital saat ini, promosi melalui influencer dianggap lebih “mengena” dibanding iklan konvensional. Alasannya sederhana: orang lebih percaya rekomendasi dari figur yang mereka ikuti setiap hari di media sosial.

Namun, menurut riset oleh Nielsen (2024), meskipun 71% konsumen mengatakan mereka lebih cenderung membeli produk yang direkomendasikan oleh influencer, hanya 36% kampanye UMKM benar-benar memberikan ROI (Return on Investment) positif.

Artinya, banyak pelaku usaha kecil rugi karena salah pilih influencer atau strategi tidak tepat sasaran.

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Gunakan Influencer

1. Jangan Tergiur Follower Besar

Follower bukan segalanya. Yang lebih penting adalah engagement rate, yaitu seberapa aktif audiens berinteraksi dengan konten influencer tersebut. Influencer dengan 5.000 pengikut bisa lebih efektif dibanding yang punya 500.000 jika audiensnya loyal dan aktif.

2. Sesuaikan dengan Target Pasar

Influencer harus punya audiens yang relevan dengan produk kamu. Jualan makanan sehat? Cari influencer yang bicara soal gaya hidup sehat. Jualan skincare? Pastikan audiens influencer mayoritas perempuan usia 20-35 tahun.

3. Cek Kredibilitas dan Etika

Hati-hati dengan influencer yang sering berpindah-pindah brand atau terlibat drama. Citra influencer sangat mempengaruhi persepsi terhadap produk kamu.

4. Tentukan Tujuan yang Jelas

Apakah kamu ingin meningkatkan brand awareness, atau langsung ke penjualan? Strateginya berbeda. Untuk awareness, bisa pakai konten soft selling. Untuk penjualan langsung, lebih baik gunakan kode diskon atau link pembelian.

Apakah UMKM Bisa Pakai Influencer Lokal?

Jawabannya: sangat bisa!
Banyak UMKM sukses dengan micro-influencer (1.000–10.000 pengikut) karena lebih dekat dengan komunitas lokal. Biayanya pun jauh lebih terjangkau, bahkan kadang bisa sistem barter produk.

UMKM juga bisa menjalin kerja sama jangka panjang, bukan hanya sekali posting. Dengan begitu, hubungan antara brand dan influencer terasa lebih natural dan dipercaya audiens.

Strategi Aman Influencer Marketing untuk UMKM

a. Gunakan platform seperti SociaBuzz, Partipost, atau Collab Asia untuk menemukan influencer lokal terpercaya.

b. Buat brief yang jelas dan arahkan kontennya, tapi beri ruang agar influencer tetap jadi dirinya sendiri.

c. Monitor hasilnya: berapa yang klik link? Berapa yang beli? Evaluasi ini penting sebelum lanjut ke kampanye berikutnya.

Waspadai Praktik “Fake Influencer”

Banyak akun membeli follower atau menggunakan bot untuk menaikkan statistik. Gunakan tools gratis seperti SocialBlade atau HypeAuditor untuk cek kredibilitas influencer. Menurut Kominfo, penipuan endorsement palsu juga semakin marak. Pastikan semua kerja sama ada kontrak tertulis, bahkan untuk kampanye kecil.


Kesimpulan

Influencer marketing bisa jadi senjata ampuh bagi UMKM. Tapi tanpa strategi yang tepat, bisa-bisa kamu hanya buang-buang anggaran. Kuncinya: kenali audiens kamu, pilih influencer yang relevan, dan ukur hasil kampanyenya.


Hive Five News | Literasi Bisnis UMKM untuk Era Digital. Terus ikuti insight, strategi, dan panduan praktis lainnya di Hive Five untuk membantu UMKM naik kelas di tengah persaingan digital yang makin ketat.

Share this post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

HIVE FIVE

PROMO

Testimoni

Virtual Office

LIHAT LOKASI-LOKASI KANTOR VIRTUAL OFFICE