Jakarta, Hive Five News – Di tengah dinamika ekonomi yang mendorong perusahaan untuk terus berinovasi dan berkembang, konsep diversifikasi bisnis menjadi semakin umum. Banyak pelaku usaha kini tak lagi terpaku pada satu lini bisnis tunggal, melainkan merambah ke berbagai sektor untuk meningkatkan potensi pendapatan dan meminimalkan risiko. Namun, pengembangan usaha semacam ini membawa implikasi penting, terutama terkait Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Lalu, kapan sebenarnya bisnis Anda wajib memiliki lebih dari satu KBLI, atau yang sering disebut multi KBLI?
Memahami kebutuhan akan KBLI ganda adalah kunci untuk memastikan legalitas dan kelancaran operasional bisnis yang terdiversifikasi. Kesalahan dalam penentuan KBLI dapat menghambat perizinan, bahkan berujung pada sanksi. Artikel ini akan membahas skenario di mana satu KBLI tidak lagi cukup, memberikan studi kasus nyata, serta panduan untuk memastikan bisnis multibisnis Anda tetap patuh hukum.
Daftar Isi
1. Apa Itu KBLI dan Mengapa Penting untuk Bisnis Anda?
2. Kapan Bisnis Anda Wajib Memiliki Multi KBLI?
3. Studi Kasus: Contoh Bisnis yang Membutuhkan Multi KBLI
4. Manfaat dan Konsekuensi Penggunaan Multi KBLI
5. Tips Memastikan KBLI Ganda Bisnis Anda Tepat
Pastikan KBLI Bisnis Multisektor Anda Tepat Bersama Hive Five!
Referensi dan Sumber Informasi:
1. Apa Itu KBLI dan Mengapa Penting untuk Bisnis Anda?
KBLI atau Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia adalah sistem pengklasifikasian aktivitas ekonomi di Indonesia yang diatur oleh Badan Pusat Statistik (BPS) [1]. Setiap kegiatan usaha memiliki kode KBLI unik yang menjadi identitas resmi bisnis Anda di mata pemerintah.
KBLI sangat penting karena:
a. Dasar Perizinan Usaha: KBLI yang terdaftar pada Nomor Induk Berusaha (NIB) merupakan fondasi untuk memperoleh izin usaha lainnya melalui sistem Online Single Submission (OSS) [2]. Jenis izin, persyaratan, dan risiko bisnis ditentukan dari KBLI.
b. Kepatuhan Regulasi: Setiap KBLI memiliki regulasi sektoral, standar teknis, dan kewajiban pajak yang berbeda. KBLI yang tepat memastikan Anda patuh terhadap semua aturan yang berlaku.
c. Akses Pembiayaan dan Insentif: Beberapa program pemerintah, subsidi, atau fasilitas pembiayaan mensyaratkan kesesuaian KBLI.
d. Validitas Data Statistik: KBLI membantu pemerintah mengumpulkan data yang akurat tentang struktur ekonomi, yang penting untuk perencanaan kebijakan.
2. Kapan Bisnis Anda Wajib Memiliki Multi KBLI?
Bisnis Anda wajib memiliki lebih dari satu KBLI ketika kegiatan operasional perusahaan tidak lagi dapat diwakili hanya dengan satu kode KBLI tunggal. Ini terjadi ketika Anda melakukan diversifikasi bisnis atau pengembangan usaha ke lini yang berbeda secara signifikan dari aktivitas utama awal. Beberapa skenario umum yang mengharuskan penggunaan multi KBLI meliputi:
a. Menambah Lini Produk/Jasa yang Berbeda Sektor: Jika perusahaan Anda yang awalnya hanya memproduksi pakaian (KBLI Industri Pakaian Jadi) kemudian juga mulai menyediakan jasa event organizer (KBLI Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi, dan Pameran), maka Anda memerlukan dua KBLI yang berbeda.
b. Integrasi Vertikal atau Horisontal yang Melibatkan Aktivitas Berbeda: Misalnya, perusahaan yang awalnya hanya budidaya ikan (KBLI Budidaya Perikanan), kemudian juga mendirikan pabrik pengolahan ikan (KBLI Industri Pengolahan Ikan). Meskipun terkait, aktivitas budidaya dan pengolahan memiliki KBLI yang berbeda.
c. Menawarkan Layanan Value-Added yang Berbeda Sifat: Sebuah toko elektronik (KBLI Perdagangan Eceran Komputer dan Perlengkapan) yang juga menyediakan jasa perbaikan komputer (KBLI Jasa Perbaikan Komputer dan Peralatan Komunikasi) membutuhkan KBLI tambahan.
d. Memiliki Unit Bisnis Mandiri dengan Sifat yang Berlainan: Jika dalam satu perusahaan, terdapat unit yang fokus pada pengembangan software (KBLI Aktivitas Pemrograman Komputer) dan unit lain yang mengelola coworking space (KBLI Penyewaan Ruang Kantor), maka masing-masing memerlukan KBLI yang sesuai.
e. Perusahaan Holding dengan Anak Perusahaan yang Beragam: Meskipun perusahaan holding seringkali memiliki KBLI aktivitas kantor pusat, jika holding tersebut juga melakukan kegiatan operasional langsung dari berbagai sektor, ia mungkin memerlukan KBLI yang sesuai dengan aktivitas tersebut.
Pada dasarnya, setiap kali Anda melakukan aktivitas ekonomi yang tidak tercakup dalam deskripsi KBLI utama Anda, Anda harus mempertimbangkan penambahan KBLI. Tujuan dari KBLI ganda adalah untuk memberikan gambaran yang akurat mengenai seluruh ruang lingkup kegiatan usaha perusahaan.
3. Studi Kasus: Contoh Bisnis yang Membutuhkan Multi KBLI
Mari kita lihat beberapa studi kasus nyata yang menggambarkan perlunya multi KBLI:
Studi Kasus 1: Restoran dengan Katering dan Toko Bahan Pangan
Awalnya: Sebuah perusahaan hanya memiliki restoran (KBLI 56101: Restoran).
Pengembangan Usaha: Perusahaan kemudian mulai menerima pesanan katering (KBLI 56210: Jasa Boga untuk Acara Khusus) dan juga membuka toko yang menjual bahan pangan olahan milik sendiri (KBLI 47241: Perdagangan Eceran Roti, Kue, dan Olahan Gandum Lainnya di Toko).
Kebutuhan KBLI: Perusahaan ini kini memerlukan KBLI 56101, 56210, dan 47241 untuk mengakomodasi seluruh lini bisnisnya.
Studi Kasus 2: Konsultan IT yang Juga Mengembangkan Aplikasi
Awalnya: Perusahaan menyediakan jasa konsultasi IT (KBLI 62020: Konsultasi Komputer dan Manajemen Fasilitas Komputer).
Pengembangan Usaha: Perusahaan juga mulai mengembangkan dan menjual perangkat lunak/aplikasi sendiri (KBLI 58200: Penerbitan Software) dan menyediakan hosting server (KBLI 63119: Hosting dan Kegiatan Terkait Lainnya).
Kebutuhan KBLI: Perusahaan ini memerlukan KBLI 62020, 58200, dan 63119.
Studi Kasus 3: Distributor Produk Kesehatan yang Memiliki Klinik
Awalnya: Perusahaan adalah distributor besar produk kesehatan (KBLI 46441: Perdagangan Besar Farmasi untuk Manusia).
Pengembangan Usaha: Perusahaan kemudian membuka klinik kesehatan atau layanan laboratorium medis (KBLI 86103: Aktivitas Rumah Sakit Swasta atau KBLI 86909: Aktivitas Kesehatan Lainnya YTDL).
Kebutuhan KBLI: Perusahaan ini memerlukan KBLI 46441 dan KBLI yang relevan untuk aktivitas kliniknya.
4. Manfaat dan Konsekuensi Penggunaan Multi KBLI
Memiliki KBLI ganda membawa manfaat, namun juga perlu diperhatikan konsekuensinya:
Manfaat:
a. Legalitas Penuh: Seluruh aktivitas bisnis Anda tercatat secara resmi dan sah di mata hukum.
b. Akses Perizinan yang Tepat: Mempermudah pengurusan izin sektoral yang relevan untuk setiap lini bisnis (misalnya izin BPOM untuk produk makanan, izin Kemenkes untuk klinik).
c. Transparansi dan Akuntabilitas: Meningkatkan transparansi bisnis, baik bagi investor, mitra, maupun otoritas.
d. Optimalisasi Pajak: Memastikan kewajiban pajak dihitung berdasarkan KBLI yang benar, dan potensi insentif pajak dapat dimanfaatkan.
Konsekuensi:
a. Kompleksitas Administrasi: Pengurusan NIB dan perizinan bisa menjadi lebih kompleks karena harus memenuhi persyaratan untuk setiap KBLI.
b. Kepatuhan Ganda: Perusahaan harus mematuhi regulasi dari berbagai sektor yang mungkin memiliki standar berbeda.
c. Biaya Tambahan: Mungkin ada biaya tambahan dalam proses perizinan atau sertifikasi untuk setiap KBLI yang berbeda.
5. Tips Memastikan KBLI Ganda Bisnis Anda Tepat
Untuk memastikan KBLI ganda bisnis Anda tepat dan tidak bermasalah, ikuti tips berikut:
a. Identifikasi Semua Lini Bisnis: Lakukan analisis mendalam terhadap semua aktivitas yang dijalankan atau akan dijalankan oleh perusahaan Anda, baik yang utama maupun yang penunjang.
b. Konsultasikan dengan Ahli: Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konsultan perizinan atau notaris yang berpengalaman. Mereka akan membantu Anda mengidentifikasi KBLI yang paling tepat untuk setiap lini bisnis Anda berdasarkan KBLI 2020 [1].
c. Prioritaskan KBLI Utama: Meskipun memiliki multi KBLI, pastikan KBLI yang paling dominan atau menjadi inti bisnis Anda ditempatkan sebagai KBLI utama.
d. Perbarui KBLI Jika Ada Perubahan Aktivitas: Jika Anda melakukan pengembangan usaha baru atau diversifikasi bisnis, segera perbarui KBLI Anda di sistem OSS. Ketidaksesuaian KBLI dengan aktivitas riil dapat menjadi masalah di kemudian hari.
e. Pahami Persyaratan Setiap KBLI: Setiap KBLI memiliki persyaratan risiko (rendah, menengah, tinggi) dan perizinan yang berbeda. Pastikan Anda memahami dan siap memenuhi semuanya.
Pastikan KBLI Bisnis Multisektor Anda Tepat Bersama Hive Five!
Dalam era diversifikasi bisnis dan pengembangan usaha, memiliki pemahaman yang tepat tentang KBLI ganda adalah fondasi legalitas perusahaan Anda. Mengabaikan kebutuhan akan multi KBLI ketika bisnis Anda merambah berbagai sektor dapat menimbulkan masalah serius di kemudian hari, mulai dari hambatan perizinan hingga sanksi hukum.
Kompleksitas dalam mengidentifikasi KBLI yang tepat untuk setiap lini bisnis, serta mengurus berbagai perizinan yang menyertainya, seringkali menjadi tantangan bagi para pengusaha yang ingin melakukan pengembangan usaha.
Hive Five adalah mitra tepercaya Anda dalam layanan pendirian dan legalitas perusahaan. Tim ahli kami memiliki pengalaman mendalam dalam membantu UMKM hingga perusahaan besar yang melakukan diversifikasi bisnis. Kami siap membantu Anda:
a. Menganalisis seluruh lini bisnis Anda untuk merekomendasikan multi KBLI yang paling akurat dan relevan.
b. Mendampingi seluruh proses perolehan NIB dan penambahan KBLI melalui sistem OSS.
c. Memberikan konsultasi komprehensif mengenai persyaratan dokumen dan kepatuhan regulasi untuk setiap KBLI yang Anda miliki.
d. Membantu Anda meninjau dan memperbarui KBLI secara berkala sesuai dengan pertumbuhan dan perubahan bisnis Anda.
Jangan biarkan kerumitan KBLI menghambat potensi pengembangan usaha Anda. Hubungi Hive Five sekarang untuk konsultasi gratis dan pastikan legalitas bisnis multisektor Anda kokoh! Kunjungi https://hivefive.co.id/ untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan kami dan bagaimana kami dapat membantu bisnis Anda berkembang secara legal dan efisien.
Referensi dan Sumber Informasi:
[1] Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 2 Tahun 2020 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2020) atau versi terbaru yang berlaku.
[2] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
[3] Sistem Online Single Submission (OSS) – Situs Resmi: https://oss.go.id/.