Jakarta, Senin 26 Mei 2025 – Hive Five Literasi Bisnis | Teknologi berkembang cepat, dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak bisa lagi hanya mengandalkan cara-cara lama untuk bertahan, apalagi berkembang. Salah satu teknologi yang kini mulai banyak dilirik UMKM adalah chatbot. Tapi, benarkah chatbot penting untuk bisnis kecil? Atau justru hanya tren sesaat yang tidak relevan bagi pelaku usaha skala mikro dan kecil?
Apa Itu Chatbot dan Mengapa Ramai Dibicarakan?
Chatbot adalah program komputer berbasis kecerdasan buatan (AI) atau skrip otomatis yang dapat menjawab pertanyaan pelanggan secara real-time melalui aplikasi seperti WhatsApp, Instagram, situs web, hingga marketplace.
Dulu chatbot hanya dimiliki oleh perusahaan besar. Tapi sekarang, berbagai platform seperti WhatsApp Business API, Meta AI, bahkan layanan lokal seperti Qiscus dan Kata.ai membuat teknologi ini lebih terjangkau bagi UMKM.
Menurut laporan dari Statista, nilai pasar chatbot global diperkirakan mencapai US$ 1,25 miliar pada 2025, dengan pertumbuhan tahunan lebih dari 20%. Artinya, semakin banyak pelaku usaha melihat chatbot sebagai solusi untuk efisiensi dan pelayanan pelanggan.
Kenapa UMKM Harus Mempertimbangkan Chatbot?
1. Layanan 24 Jam Tanpa Henti
UMKM seringkali tidak punya banyak staf untuk melayani pertanyaan pelanggan sepanjang waktu. Chatbot bisa menjawab otomatis selama 24 jam tanpa lelah, bahkan di luar jam kerja.
2. Menjawab Pertanyaan yang Sama Berulang Kali
“Barangnya ready?” “Ongkir ke Bandung berapa?” Pertanyaan-pertanyaan seperti ini bisa diotomatisasi. Dengan chatbot, waktu dan tenaga bisa lebih difokuskan pada produksi atau promosi.
3. Membantu Penjualan
Chatbot modern bisa dikoneksikan dengan katalog produk, stok barang, hingga integrasi pembayaran. Artinya, pelanggan bisa langsung bertransaksi tanpa harus menunggu admin.
4. Meningkatkan Profesionalisme
Bisnis kecil yang responsif akan lebih dipercaya pelanggan. Chatbot bisa membuat brand terlihat lebih profesional dan terorganisir.
Apakah Semua UMKM Harus Pakai Chatbot?
Belum tentu. Penggunaan chatbot tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter bisnis.
Kapan chatbot cocok digunakan?
a. Jika bisnis menerima lebih dari 10-20 pertanyaan per hari.
b. Jika penjual aktif di lebih dari satu platform (WA, Instagram, Tokopedia).
c. Jika pemilik usaha tidak selalu bisa merespon dengan cepat.
Kapan tidak perlu?
a. Jika bisnis masih sangat kecil, hanya melayani sedikit pelanggan per minggu.
b. Jika komunikasi pelanggan lebih bersifat personal dan panjang.
Jadi, jangan tergoda ikut-ikutan. Gunakan chatbot jika memang bisa menambah nilai dan efisiensi bisnis Anda.
Tantangan yang Perlu Diwaspadai
Meski menarik, penggunaan chatbot juga punya tantangan:
a. Risiko respon kaku atau salah tanggap, apalagi jika belum menggunakan AI.
b. Butuh waktu dan biaya untuk setup awal, meskipun banyak yang menawarkan gratis percobaan.
c. Kurangnya sentuhan personal, terutama untuk produk yang perlu konsultasi atau pendekatan emosional.
Oleh karena itu, penting memilih solusi chatbot yang fleksibel dan bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan bisnis.
Solusi Lokal dan Akses UMKM
Kabar baiknya, banyak solusi chatbot lokal yang sudah ramah UMKM. Sebut saja Qiscus Multichannel, Kata.ai, dan HiPajakBot (khusus edukasi perpajakan). Beberapa layanan bahkan sudah bekerja sama dengan pemerintah atau inkubator UMKM digital. Pemerintah melalui Kominfo dan Kemenkop UKM juga mendorong digitalisasi UMKM lewat pelatihan chatbot, e-commerce, dan manajemen digital.
Menurut laporan e-Conomy SEA oleh Google, Temasek, dan Bain & Company (2024), UMKM yang terdigitalisasi memiliki potensi peningkatan pendapatan hingga 26% lebih tinggi dibandingkan yang belum digital.
Kesimpulan
Chatbot bukanlah solusi wajib bagi semua UMKM, tetapi bisa menjadi alat penting jika digunakan dengan tepat. Untuk UMKM yang mulai kewalahan menghadapi pertanyaan pelanggan atau ingin meningkatkan efisiensi, chatbot bisa menjadi mitra digital yang sangat membantu.
Saran Praktis bagi UMKM
a. Mulai dari chatbot gratis atau demo.
b. Fokus pada fungsi dasar dulu (jawab FAQ, cek status pesanan).
c. Evaluasi secara berkala: apakah benar membantu atau justru membingungkan pelanggan?
Hive Five News | Literasi Bisnis UMKM untuk Masa Depan. Terus ikuti informasi dan strategi praktis lainnya seputar digitalisasi, manajemen usaha, dan teknologi untuk pelaku UMKM hanya di Hive Five.