Menambah modal usaha dari skala kecil ke besar adalah keputusan penting yang memerlukan perencanaan dan perhatian khusus, terutama terkait dengan perubahan pada struktur hukum perusahaan. Bagi para pengusaha yang hendak meningkatkan kapasitas usaha, terdapat beberapa aspek yang perlu diperiksa sebelum mengajukan perubahan akta untuk menambah modal perusahaan.
Sebagai layanan yang berfokus pada kemudahan perizinan dan kepatuhan hukum, Hive Five siap memberikan panduan tentang langkah-langkah yang perlu diperhatikan oleh klien yang ingin melakukan perubahan modal pada Perseroan Terbatas (PT).
Menambah Modal dari Skala Kecil ke Besar
1. Tahun Pendirian PT
Salah satu hal pertama yang perlu dicek adalah tahun pendirian PT. Jika perusahaan telah berdiri lebih dari lima tahun, maka disarankan untuk tidak hanya mengubah modal, tetapi juga melakukan pengangkatan ulang direktur atau komisaris. Hal ini berguna untuk menyesuaikan kepengurusan dengan perkembangan usaha yang semakin besar dan memperbarui data perusahaan.
2. Beneficial Owner
Beneficial Owner adalah individu yang berhak mengendalikan atau memperoleh manfaat dari saham yang dimiliki perusahaan. Untuk PT yang didirikan sebelum tahun 2021, wajib melakukan pelaporan Beneficial Owner melalui sistem AHU (Administrasi Hukum Umum). Pastikan bahwa data ini tercatat dengan benar dalam sistem agar perusahaan tetap memenuhi ketentuan yang berlaku.
3. Alamat Usaha dan Zonasi Wilayah
Sebelum menambah modal dan memperluas usaha, alamat usaha perusahaan harus dicek melalui RDTR Interaktif (Rencana Detail Tata Ruang). Di sini, Anda dapat memastikan apakah zonasi wilayah di sekitar lokasi usaha mendukung jenis kegiatan yang akan dijalankan. Jika lokasi usaha berada di zona yang tidak sesuai, perubahan alamat atau izin terkait zonasi mungkin diperlukan.
4. PKKPR (Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang)
Jika ada perubahan pada kegiatan usaha yang mempengaruhi pemanfaatan ruang, pastikan untuk memeriksa status PKKPR perusahaan. PKKPR memiliki masa berlaku 3 tahun, jadi pastikan bahwa izin tersebut masih berlaku atau perlu diperbaharui. Selain itu, jika ada penambahan KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) pada kegiatan usaha, maka PKKPR yang baru juga wajib diajukan untuk mencakup perubahan tersebut.
5. Perpajakan
Perpajakan adalah salah satu aspek yang perlu dicermati dengan seksama. Cek apakah pemilik perusahaan dan perusahaan itu sendiri telah melaporkan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) pajak selama dua tahun terakhir. Laporan pajak yang rapi dan tepat waktu akan membantu kelancaran proses administrasi terkait perubahan modal dan perizinan usaha yang lebih besar.
6. Biaya Tambahan
Untuk perubahan modal yang lebih dari Rp1 miliar, ada biaya tambahan yang perlu diperhitungkan. Pastikan bahwa klien mengetahui dan siap dengan biaya yang akan dikenakan selama proses ini. Biaya ini berlaku untuk perubahan besar pada struktur modal yang akan berpengaruh pada berbagai aspek administrasi perusahaan.
7. Pengumuman Koran (Opsional)
Penting untuk diketahui bahwa pengumuman di koran tidak diperlukan dalam perubahan modal, kecuali jika perusahaan melakukan penurunan modal. Pengumuman tersebut bersifat opsional, dan hanya berlaku untuk situasi penurunan modal yang mencakup perubahan pada struktur saham atau dividen.
Penutup
Meningkatkan modal perusahaan adalah langkah strategis yang memerlukan perhatian pada berbagai aspek hukum dan administratif. Dengan memahami hal-hal yang perlu dicek sebelum mengajukan perubahan akta, Anda akan memastikan proses berjalan lancar dan perusahaan tetap mematuhi peraturan yang ada.
Hive Five siap membantu Anda dalam setiap langkah, mulai dari pengajuan perizinan hingga memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Jika Anda berencana menambah modal perusahaan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan kami!
